Pada dasarnya untuk saat ini sudah tidak ada laporan untuk Sedekah-Sedekah yang dijalankan. Baik 4 Sedekah Wajib, Gotong Royong, maupun Keikhlasan. Karena di dalam Sistem Induk sudah ada kecerdasan buatan (AI) yang ditanamkan sehingga Sistem Induk mampu mendeteksi Sedekah eskipun tanpa mengirimkan bukti transfer, rincian laporan, dan tanpa keterangan pada bukti transfer. Tapi kadangkala beberapa Sedekah / Charge diminta untuk laporan ke Sekretariat, dalam rangka kroscek apakah kecerdasar buatan yang tertanam di Sistem Induk, apakah ada kendala atau bekerja dengan sempurna.
 
Urutannya adalah sebagai berikut :
  1. Pengumuman di share oleh BI / Sekretariat melalui group / japri.
    Jika melalui group, berarti sifatnya umum. Koordinator Kabupaten wajib meneruskan info tersebut ke seluruh anggota se-Kabupaten. Karena tidak semua Putra Putri SAMPUN terdaftar dalam group-group yang dibuat oleh Sekretariat. Sebenarnya tidak harus Koordinator yang share ke group Kabupaten, anggota yang lain juga boleh share.
    Jika melalui japri, biasanya ditujukan khusus kepada Putra Putri SAMPUN yang mendapat japri tersebut. Sebaiknya ditanyakan detailnya, apakah sifatnya khusus / pribadi atau gotong royong. Biasanya kalau gotong royong yang sifatnya khusus hanya ditujukan untuk 1 Kabupaten dan tidak semua Kabupaten mendapat info tersebut.
  2. Transfer sesuai nominal yang ada di pengumuman.
  3. Jika ada dalam pengumuman tidak ada arahan untuk laporan, berarti berhenti sampai nomor 2.
    Jika ada arahan arahan untuk laporan, kirim bukti transfer dan rincian laporan ke Sekretariat.
    Jika ada yang dilaporakan dan ada yang tidak dilaporkan. Pisahkan bukti transfernya.

Tentang format laporan tetap kami bahas karena ada beberapa Sedekah / Gotong Royong / Keikhlasan diminta untuk mengirimkan laporan. Dan yang kami bahas di bawah ini mencakup ketentuan-ketentuan dasar dalam menjalankan Sedekah / Gotong Royong / Keikhlasan / Charge, baik yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan.

 
 

SEBELUM TRANSFER SEBAIKNYA BACA BAIK-BAIK PENGUMUMANNYA. KADANG 1 PENGUMUMAN PERLU DIBACA BERULANGKAI UNTUK DIPAHAMI.


  1. Apakah ada perintah untuk dilaporkan ke Sekretariat atau tidak. Jika tidak ada berarti hanya transfer saja. Karena pada dasarnya saat ini semua Sedekah / Gotong Royong / Keikhlasan sudah tidak dilaporkan. Kalau ada perintah untuk dilaporkan, perhatikan lagi dilaporkannya ke siapa. Misal perintahnya laporan ke Puput, maka laporannya cukup dikirim ke Puput saja. Tidak perlu dikirim ke Bu Retno atau BI. Jika perintahnya laporan ke Bu Retno, maka cukup dilaporkan ke Bu Retno saja, tidak perlu dilaporkan ke Puput atau BI. Jika tidak ada perintah laporan, maka tidak perlu dikirim ke siapapun, tidak perlu dikirim ke Puput / Bu Retno / BI.
  2. Perhatikan tanggal / hari pelaksanaannya dan batas waktunya. Apakah hari ini atau besok atau kapan? Apakah hanya 1x atau seterusnya? Berapa hari / sampai kapan batas waktunya?
  3. Perhatikan nominalnya. Usahakan nominalnya sesuai dengan arahan. Kecuali jika terbentur dengan sistem perbankan saat ini. Misal nominalnya ditentukan Rp. 7.777,- tapi sistem di bank menerapkan minimal transfer Rp. 10.000,- Tidak apa-apa jika transfernya Rp. 10.000,-. Jika ada perintah dilaporkan, maka yang Rp. 2.333,- (sisanya / kelebihannya) diberi keterangan KEIKHLASAN. Sudah ada contoh format laporannya. Jika tidak ada arahan untuk laporan, ya tidak perlu dilaporkan meskipun transfernya lebih.
  4. Perhatikan rekening tujuannya. Jika tidak ada arahan harus transfer ke rekening mana, berarti transfernya ke rekening Sekretariat. Hati-hati jangan sampai salah, karena tidak bisa ditarik kembali. Hanya ada ada 1 solusi jika salah transfer, yaitu transfer ulang ke rekening yang ditentukan. Menarik kembali dana yang salah transfer hanya akan menambah kendala di sistem sendiri, kemungkinannya terblokir.
  5. Perhatikan baik-baik pengumumannya, karena di dalam pengumuman ada tujuan transfer yang harus ditulis dalam laporan (jika harus dilaporkan). Apakah Sedekah / Gotong Royong / Keikhlasan / Charge / atau yang lain. Jika tidak ada arahan untuk dilaporkan, ya cukup transfer saja.

Mengenai pembahasan tentang PENGUMUMAN, link nya sudah ada di halaman paling bawah.

Sekali lagi, jika ada perintah untuk dilaporkan ke Sekretariat (Puput) maka jangan lupa untuk mengirimkan bukti transfer dan rincian laporan dengan format seperti yang sudah kami berikan contohnya. Dan laporan dikirim pada tanggal yang sama dengan tanggal transfer.



YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGIRIM LAPORAN JIKA ADA PERINTAH UNTUK DILAPORKAN
(jika tidak ada perintah laporan, berarti hanya transfer saja)

  1. Perhatikan arahan / pengumumannya, harus dilaporkan ke siapa? Apakah ke Puput atau ke Bu Retno. Jika perintahnya adalah laporan ke Puput, maka tidak perlu kirim laporan ke Bu Retno dan BI. Jika perintahnya adalah laporan ke Bu Retno maka tidak perlu kirim ke Puput dan BI. Jangan mengirimkan laporan ke group, meskipun dalam group tersebut ada Puput / Bu Retno.
  2. Perhatikan arahan / pengumumannya, harus dikirim ke rekening mana (rekening Sekretariat / rekening Khusus). Jika tidak ada arahan, berarti dikirim ke rekening Sekretariat. Perlu diperhatikan juga bahwa tanggal 13 September 2024 dan 24 September 2024 kami mengumumkan perubahan tentang Rekening di SAMPUN, baik Rekening Sekretariat maupun Rekening Khusus. Silakan dibaca kembali pengumuman yang sudah kami share di Group maupun kami kirim melalui Koordinator Kabupaten.
  3. Harus ada bukti transfer dan rincian yang dikirimkan pada hari yang sama. Tanggal pada bukti transfer dan tanggal laporan harus sama. Misal transfer tanggal 17 November 2024 maka laporannya juga harus di tanggal 17 November 2024. Jika laporannya beda dengan tanggal transfernya maka kami tidak bertanggungjawab jika ditolak oleh sistem.
  4. Tanggal transfer dan tanggal laporan harus sesuai dengan ketentuan tanggal / hari Sedekah. Misal SEDEKAH JUM’AT BERKAH ditransfer hari Jum’at dan dilaporkan pada hari Jum’at yang sama. Atau SEDEKAH NUSANTARA ABADI SENIN, ditransfer dan dilaporkan pada hari Senin yang sama, begitu juga SEDEKAH NUSANTARA ABADI KAMI, ditranfer dan dilaporkan pada hari Kamis yang sama. Tidak terkecuali untuk Sedekah-Sedekah / Gotong Royong / Keikhlasan-Keikhlasan yang lain.
  5. Dikirim sendiri atau nitip ke anggota lain yang terdaftar di Kabupaten yang sama. Untuk transfernya tidak masalah mau menggunakan rekening siapapun (meskipun kalau bisa diusahakan menggunakan rekening sendiri) tapi untuk laporannya tetap dikirim sendiri atau nitip ke anggota lain yang terdaftar di Kabupaten yang sama. Dalam beberapa kasus, ada 1 keluarga yang tercatat di beda Kabupaten. Misalnya orang tuanya di Kabupaten A dan anaknya di Kabupaten B. Maka orang tua dan anak laporannya harus dipisah. Orang tua transfer dan laporan sendiri, anak juga transfer dan laporan sendiri. Dalam hal ini orang tua masih bisa membantu transfer untuk anak, tapi transfernya harus dipisah dengan transferan orang tua. Karena anak harus mengirimkan laporan sendiri. Jika terlanjur orang tua mentransferkan dan mengirimkan laporan anak, sudah pasti laporannya akan ditolak oleh sistem, meskipun laporan orang tuannya dihapus dan dikirimkan lagi oleh sang anak. Solusinya, transfer lagi dan sang anak mengirimkan laporan menggunakan bukti transfer yang baru.
  6. Jika kolektif / rombongan / beberapa orang transfernya dijadikan satu, yang mengirimkan laporan salah satu saja. Jangan semuanya mengirimkan laporan. Dan sebaiknya dikoordinasikan dulu dengan yang bersangkutan. Jangan sampai yang anggota yang masuk dalam daftar kolektif ternyata sudah menjalankan Sedekah sendiri.
  7. Termasuk untuk yang transfernya nitip, misal 5 anggota transfernya nitip ke 1 orang. Maka transfernya dijadikan 1 saja jika yang melaporkan juga hanya 1 orang. Tidak perlu dipisah-pisah transfernya, kecuali 5 orang tersebut mau mengirimkan laporan sendiri-sendiri.
    •  Transfer melalui rekening 1 orang tapi 5 orang tersebut mau mengirimkan laporan sendiri-sendiri.
    • 5 orang tersebut transfer melalui rekening masing-masing tapi yang melaporkan 1 orang. Tapi jika 5 orang tersebut transfer sendiri-sendiri melalui M-banking, sebaiknya laporannya juga sendiri-sendiri.
  8. Jika ada kesalahan, segera REVISI dan dikirimkan di hari yang sama dan dikirim oleh yang mengirimkan laporan sebelumnya. REVISI laporan jangan di hari yang berbeda / dikirim oleh orang lain. Misal laporan awalnya dikirim oleh Fulan, jika ada perbaikan maka yang mengirimkan laporan REVISI juga Fulan sendiri. Dan laporan yang keliru tidak perlu dihapus. Keterangan REVISI dijadikan 1 dengan rincian, tidak dipisah dengan rincian. Laporan yang keliru tidak perlu dihapus, agar menjadi catatan supaya tidak melakukan kesalahan yang sama.
    KETERANGAN REVISI, hanya digunakan pada laporan perbaikan. Jika bukan laporan perbaikan, pastikan tidak ada keterangan REVISI-nya.
  9. Jika menyadari ada kekurangan transfer, segera digenapi di hari yang sama.
  10. Jika sudah mengirimkan laporan langsung ke Sekretariat, tidak perlu mengirimkan ke anggota yang lain. Kecuali dikirimkan ke Koordinator Kabupaten untuk arsip.
  11. Cek kembali laporan yang sudah dikirim. Agar jika ada kesalahan dapat langsung diperbaiki. Karena balasan “Terima Kasih” dari kami tidak selalu berarti laporan sudah benar, melainkan hanya sebagai tanda bahwa laporan sudah masuk, sebagai pengganti tanda centang biru. Banyak kejadian yang laporannya keliru tapi tidak krosecek ulang. Merasa sudah puas karena mendapat jawaban Terima Kasih dari Sekretariat. Meskipun ada anggota lain yang memberikan koreksi tapi diabaikan karena sudah mendapat ucapan Terima Kasih. Perlu diingat kembali bahwa kami sudah tidak koreksi lagi, jadi ucapan Terima Kasih hanya sebagai tanda bahwa laporan sudah kami terima, pengganti centang dua berwarna biru.
  12. Perhatikan tanda centang di pojok kanan bawah (dekat jam). Jika dalam 2 jam tetap centang 1, maka segera kirim ulang laporan tersebut. Karena sudah bisa dipastikan laporan tersebut tidak terkirim. Jika sudah centang 2 tapi tidak ada balasan setelah berganti hari, maka kemungkinan besar pesan tersebut tidak terkirim. Segera screenshot laporan tersebut dan hasil screenshotnya dikirim ke kami agar bisa segera kami tindaklanjuti. Jangan terlalu lama, karena ada batas waktu yang tidak bisa kami ubah.


YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT RINCIAN / LAPORAN

  1. Paling atas adalah Nama Kabupaten. Ditulis huruf besar semua dan ditebalkan. Nama Kabupaten ditulis dalam satu baris. Untuk membuat tebal, berikan “bintang” di awal dan di akhir kalimat, tanpa spasi.


  2. Di bawah Nama Kabupaten adalah tanggal laporan. Untuk membuat tanggal berada di bawah Nama Kabupaten, setelah “bintang” yang terakhir pada nama Kabupaten, klik tombol ENTER (pojok kanan bawah di keyboard, gambar panah) satu kali saja. Karena antara Nama Kabupaten dan tanggal tidak ada baris kosong. Jika klik ENTER nya 2x maka akan ada baris kosong antara Nama Kabupaten dan tanggal laporan. Untuk formatnya adalah DD/MM/YYYY.


  3. Untuk Nama Sedekah / Gotong Royong / Keikhlasan juga ditulis besar semua dan ditebalkan. Caranya seperti menulis Nama Kabupaten. Di atas nama Sedekah selalu ada baris kosong, tapi di bawah Nama Sedekah tidak ada baris kosong. Jadi setelah menuliskan tanggal, klik ENTER 2x kemudian ketik bintang terlebih dahulu baru diikuti nama Sedekahnya dan nanti ditutup dengan bintang lagi di akhir nama Sedekah.
    NAMA SEDEKAH JANGAN DISINGKAT, misalnya SEDEKAH NUSANTARA ABADI SENIN jangan disingkat menjadi SNAS. Atau kata UNTUK jangan disingkat menjadi UTK, meskipun dalam pengumumannya ditulis dengan singkatan, tapi di laporan tetap jangan disingkat.
  4. Nomor induk dan nama lengkap ditulis dalam 1 baris. Meskipun jika tidak cukup, akan otomatis pindah baris, tidak masalah selama pindah barisnya bukan karena menekan tombol ENTER.
    Nomor induk dan nama dipisahkan dengan tanda min “-“. Tapi jangan disambung semua. Jadi : nomor induk <spasi> min <spasi> nama lengkap. Nama lengkap tidak ditulis huruf besar semua, tapi hanya huruf awal kata yang besar.

    CONTOH PENULISAN NOMOR INDUK DAN NAMA JIKA YANG MENJALANKAN HANYA 1 ORANG (TIDAK DIBERI NOMOR URUT)

    CONTOH PENULISAN NOMOR INDUK DAN NAMA JIKA YANG MENJALANKAN LEBIH DARI 1 ORANG (DIBERI NOMOR URUT)

  5. Di bawah nomor induk dan nama ada nominal. Kecuali Zakat Diri, di bawah nomor induk dan nama adalah tanggal lahir, kemudian di bawahnya lagi baru nominal. Di bawah setiap nominal selalu ada baris kosong.

  6. Baris terakhir adalah TOTAL. Berisi kata TOTAL (besar semua), sama dengan, dan nominal dari total keseluruhan nominal yang ditulis sebelumnya. Nominal yang ditulis pada baris TOTAL harus sesuai dengan jumlah nominal keseluruhan dalam rincian laporan dan harus sama dengan nominal yang ada di bukti transfer.
    Baris TOTAL ini juga ditebalkan semua, dengan memberikan “bintang” sebelum kata TOTAL dan “bintang” di akhir nominal.
    Baris TOTAL hanya ditulis 1x di baris paling akhir. Jika ada beberapa Sedekah, baris TOTAL tetap ditulis 1x di baris paling akhir.


  7. Jadi yang ditulis tebal hanya Nama Kabupaten, Nama Sedekah, dan Baris TOTAL.
  8. Nomor induk ditulis secara urut dari yang paling kecil.
  9. Perhatikan baik-baik huruf demi huruf pada nama Sedekah. Jangan dikurangi atau dilebihkan.

DAN UNTUK YANG KESEKIAN KALINYA KAMI KIRIMKAN KEMBALI CONTOH-CONTOH FORMAT LAPORAN UNTUK BISA DIPELAJARI LAGI. YANG PERLU DIPERHATIKAN :
  1. Tebal / tidaknya tulisan
  2. Besar kecilnya huruf
  3. Penomoran / nomor urut. Mana yang harus diberi nomor dan mana yang tidak. Bagian mana yang harus diberi nomor urut dan bagian mana yang tidak boleh diberi nomor urut.
  4. Spasi, baik spasi antar kata atau antar baris
  5. Tanda baca seperti titik, koma, min/strip.
  6. Spasi dan enter sudah kami perjelas dengan menggunakan simbol dan warna yang berbeda-beda, semoga dapat lebih memperjelas.


CONTOH LAPORAN 1 ORANG DENGAN 1 TUJUAN TRANSFER




CONTOH LAPORAN 1 ORANG DENGAN BEBERAPA TUJUAN TRANSFER



 

CONTOH LAPORAN BEBERAPA ORANG DENGAN 1 TUJUAN TRANSFER


 

CONTOH LAPORAN BEBERAPA ORANG DENGAN BEBERAPA TUJUAN TRANSFER


 

CONTOH LAPORAN JIKA TRANSFERNYA LEBIH BANYAK DARI NOMINAL YANG DITENTUKAN


 

CONTOH LAPORAN REVISI
  1. Laporan pertama tidak di hapus
  2. Laporan perbaikan diberi keterangan REVISI di atas nama Kabupaten
  3. Keterangan REVISI ditulis huruf kapital semua dan ditebalkan
  4. Di bawah keterangan REVISI tidak ada baris kosong

 

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM BUKTI TRANSFER

Bukti transfer merupakan salah satu kelengkapan dalam mengirimkan laporan. Dalam PDF lain, ada pernyataan bahwa transfer boleh dijadikan 1. Tentunya ini dengan kondisi tertentu, tidak dalam semua kondisi bukti transfer bisa dijadikan 1. Intinya bukti transfer bisa dijadikan 1 jika :
  1. Rekening tujuannya sama, sama-sama ke rekening Sekretariat atau sama-sama ke rekening Khusus.
  2. Sama-sama dilaporkan / sama-sama tidak dilaporkan.
  3. Dikirim melalui 1 rekening yang sama dan dilaporkan oleh 1 orang yang sama.
BUKTI TRANSFER DAPAT DIJADIKAN 1 PADA SAAT :
PERTAMA. 1 orang menjalankan lebih dari 1 Sedekah yang rekening tujuannya sama-sama ke rekening Sekretariat atau sama-sama ke rekening Khusus. Dan semua Sedekah yang dijalankan tersebut sama-sama diminta laporannya atau sama-sama tidak diminta laporannya.
Contohnya 1 orang ingin menjalankan ZAKAT DIRI, SEDEKAH JUM’AT BERKAH, serta SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA secara bersamaan. Jika ada permintaan untuk melaporkan ketiga Sedekah tersebut, maka transfernya bisa dijadikan 1 karena rekening tujuannya sama-sama ke rekening Sekretariat. Dan otomatis rincian laporannya juga dijadikan 1 jika transfernya dijadikan 1. (setiap laporan terdiri dari 1 bukti transfer dan 1 rincian). Dan jika ketiga Sedekah tersebut tidak diminta untuk laporan ke Sekretariat, transfernya juga bisa dijadikan 1 dan bukti transfernya disimpan untuk arsip pribadi.

KEDUA. 2 orang atau lebih menjalankan 1 Sedekah yang sama. Transfernya menggunakan rekening salah 1 dari yang akan menjalankan Sedekah tersebut dan yang melaporkan hanya salah satunya.
Contohnya A dan B ingin menjalankan ZAKAT DIRI bersamaan. Transfernya menggunakan rekening A dan yang melaporkan ke Sekretariat juga A. Dalam kondisi seperti ini, transfernya boleh dijadikan 1. Atau jika tidak ada arahan untuk laporan ZAKAT DIRI tapi transfernya sama-sama menggunakan rekening A, ini juga bisa dijadikan 1 transfernya. Jangan lupa berikan catatan terpisah agar lebih mudah ditemukan lagi, misalnya tujuan transfernya apa dan atas nama siapa saja. Ingat, catatannya terpisah bukan ditulis pada bukti transfernya.

KETIGA. 2 orang atau lebih menjalankan lebih dari 1 Sedekah, rekening tujuan transfernya sama-sama ke rekening Sekretariat atau sama-sama ke rekening Khusus, dan semua Sedekah tersebut sama-sama diminta untuk dilaporkan atau sama-sama tidak diminta laporannya. Transfernya melalui 1 rekening yang sama dan yang melaporkan adalah salah 1 dari orang yang menjalankan Sedekah tersebut.
Contohnya A dan B menjalankan ZAKAT DIRI kemudian C menjalankan SEDEKAH JUM’AT BERKAH. Jika :
  1. Ada arahan untuk melaporkan kedua Sedekah tersebut atau kedua Sedekah tersebut sama-sama tidak ada arahan untuk dilaporkan.
  2. Rekening tujuannya sama-sama ke rekening Sekretariat atau sama-sama ke rekening Khusus.
  3. Transfernya menggunakan rekening A semua.
  4. Yang akan melaporkan juga A semua.
Maka transfernya bisa dijadikan 1. Jika ada arahan untuk melaporkan kedua Sedekah tersebut, maka laporkan dan simpan bukti transfernya untuk arsip pribadi. Jika kedua Sedekah tersebut tidak ada arahan untuk dilaporkan, maka cukup simpan bukti transfernya sebagai arsip.

BUKTI TRANSFER JANGAN DIJADIKAN 1 PADA SAAT :
PERTAMA. 1 orang ingin menjalankan beberapa Sedekah sekaligus tapi ada Sedekah yang diminta laporannya dan ada yang tidak diminta laporannya.
Contohnya ketika 1 orang ingin menjalankan ZAKAT DIRI, SEDEKAH JUM’AT BERKAH, serta SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA. ZAKAT DIRI diminta laporannya, sedangkan SEDEKAH JUM’AT BERKAH serta SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA tidak diminta laporannya. Meskipun rekening tujuannya sama-sama ke rekening Sekretariat atau sama-sama ke rekening Khusus, bukti transfernya tetap dipisah, transfernya 2x. 1 bukti transfer untuk ZAKAT DIRI sebagai kelengkapan laporan ke Sekretariat dan arsip pribadi. Sedangkan SEDEKAH JUM’AT BERKAH serta SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA transfernya bisa dijadikan 1 kaarena sama-sama tidak dilaporkan dan bukti transfernya untuk disimpan sebagai arsip pribadi, tidak perlu dilaporkan ke Sekretariat.

KEDUA. Pada saat 1 orang ingin menjalankan beberapa Sedekah sekaligus tapi ada yang diminta laporan dan ada yang tidak diminta laporannya, ada yang rekening tujuannya ke Sekretariat dan ada yang rekening tujuannya ke rekening Khusus. Misalnya 1 orang ingin menjalankan ZAKAT DIRI, SEDEKAH JUM’AT BERKAH, serta SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA dengan ketentuan yang berbeda-beda.
  1. ZAKAT DIRI arahannya ke rekening Sekretariat dan diminta laporannya.
  2. SEDEKAH JUM’AT BERKAH arahannya ke rekening Sekretariat tapi tidak diminta laporannya.
  3. SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA arahannya ke rekening Khusus dan diminta laporannya.
Maka bukti transfernya sendiri-sendiri, ada 3 bukti transfer.
  1. Bukti transfer ZAKAT DIRI untuk dilaporkan ke Sekretariat dan disimpan sebagai arsip pribadi.
  2. Bukti transfer SEDEKAH JUM’AT BERKAH untuk disimpan sebagai arsip pribadi.
  3. Bukti transfer SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA untuk dilaporkan ke Sekretariat dan disimpan sebagai arsip pribadi.
KETIGA. 2 orang atau lebih ingin menjalankan 1 Sedekah yang sama, transfer menggunakan 1 rekening yang sama tapi laporannya sendiri-sendiri.
Contoh A,B, dan C ingin menjalankan ZAKAT DIRI tapi transfernya melalui rekening A semua. C ingin mengirimkan laporan sendiri, tidak bergabung dengan A dan B. Maka transfernya 2x. 1 bukti transfer untuk A dan B dan 1 bukti transfer lagi untuk C.

KEEMPAT. 2 orang atau lebih, menjalankan beberapa Sedekah menggunakan 1 rekening yang sama tapi ada yang dilaporkan dan ada yang tidak dilaporkan, serta laporannya sendiri sendiri.
Contoh A, B, dan C ingin menjalankan ZAKAT DIRI dan SEDEKAH JUM’AT BERKAH. Transfernya menggunakan rekening A dan sama-sama dikirim ke rekening Sekretariat. Tapi ZAKAT DIRI diminta laporannya sedangkan SEDEKAH JUM’AT BERKAH tidak diminta untuk laporan ke Sekretariat. Dan C ingin mengirimkan laporan sendiri, sementara B minta tolong A untuk sekalian mengirimkan laporannya. Maka bukti transfernya bisa dibagi menjadi 3.
  1. 1 bukti transfer untuk laporan dan arsip pribadi ZAKAT DIRI atas nama A dan B
  2. 1 bukti transfer untuk laporan dan arsip pribadi ZAKAT DIRI atas nama C
  3. 1 bukti transfer untuk arsip pribadi SEDEKAH JUM’AT BERKAH atas nama A, B, dan C. Untuk bukti transfer SEDEKAH JUM’AT BERKAH bisa digabung karena sama-sama tidak dilaporkan, tapi bisa dipisah-pisah juga.
Jika ada kondisi lain yang tidak dijelaskan di atas, silakan ditanyakan. Jangan sampai ada kesalahan pada saat mengirimkan laporan dan merugikan diri sendiri.

Setidaknya sudah lebih dari 3 kali kami sampaikan untuk mengosongkan kolom KETERANGAN / BERITA / CATATAN / PESAN pada bukti transfer. JANGAN DIISI APAPUN. Karena jika sampai kolom tersebut diisi, maka sudah pasti laporannya tidak akan tercatat di sistem dan tidak ada pengembalian dana.

Mohon maaf, karena keterbatasan kami tidak bisa menampilkan screenshot dari semua bank. Semoga screenshot-screenshot di atas dapat mewakili dari bank lain. Bahwa intinya pada saat melakukan transfer yang pelu di ubah / diisi hanya :

  1. Rekening tujuan.
  2. Nominal transfer.
  3. Metode transfer (BI-Fast 2.500 / Realtime 6.500). Biaya admin untuk transfer beda bank. Ini hanya muncul ketika transfer beda bank.
  4. Di beberapa bank (tidak semua bank) ada Tujuan Transfer. Isinya adalah pilihan yang sudah disediakan oleh bank (tidak menulis sendiri). Contohnya Pemindahan Dana, Pembelian, Pemindahan Kekayaan, dll (tiap bank bisa jadi pilihannya berbeda). Yang ini bebas mau pilih yang mana.
Pengiriman bukti transfer sebaiknya dengan klik tombol share / bagikan yang ada pada bukti transfer. Kemudian pilih WA dan pilih nomor WA Sekretariat (Puput). Agar bukti transfer terkirim secara utuh / tidak terpotong / lebih fokus di area bukti transfer. Di bawah ini beberapa contoh cara kirim bukti transfer secara utuh. Sekali lagi mohon maaf, tidak semua bank kami tampilkan karena keterbatasan kami.
 
Bagi yang transfernya menggunakan HP yang berbeda dengan HP yang digunakan untuk mengirim laporan, contohnya melalui BRI-link / loket-loket pembayaran dapat menggunakan tombol share / bagikan kemudian pilih Bluetooth untuk mengirimkan bukti transfer ke HP yang digunakan untuk laporan.


Jika masih kurang jelas, silakan dicari videonya di Youtube. Untuk aplikasi Mobile Banking yang lainnya dapat dipelajari sendiri-sendiri. Karena pada dasarnya semua pasti ada tombol share / bagikan, hanya saja penempatan dan Namanya yang berbeda.



CARA MENAMPILKAN BUKTI TRANSFER DI MOBILE BANKING YANG HILANG SEBELUM DIKIRIM









Kendala yang biasa terjadi seputar tombol ENTER adalah ketika ketika tombol ENTER di klik tidak ganti baris tapi mengirim pesan. Maka yang harus dilakukan adalah mengubah setingan tombol ENTER, caranya seperti di bawah ini :


Untuk pengguna iPhone, settingan ini tidak ada. Jadi Khusus pengguna iPhone, pengiriman bukti transfer dan rincian laporannya harus terpisah agar format rincian laporannya sama dengan yang sudah kami contohkan di atas. Bukti transfer dikirim terlebih dahulu tanpa keterangan di bawahnya. Kemudian baru rincian laporannya dikirim.
 
SARAN :
  1. Dikirim melalui rekening sendiri. Jika biasanya transfer melalui Brilink atau rekening orang lain, sebaiknya dari Brilink / rekening orang lain dikirim ke rekening sendiri dulu. Setelah itu dari rekening sendiri baru dikirim ke rekening Sekretariat / rekening Khusus (sesuai arahan). Dengan dikirim melalui rekening sendiri, maka sistem akan lebih mudah memproses Sedekah / Gotong Royong / Keikhlasan / Charge yang dikirim dan membuat rekening tetap aktif (tidak mudah dibekukan).
  2. Jika belum punya Mobile Banking, sebaiknya membuat dulu. Mudah dan gratis. Karena lebih praktis jika transfer melalui Mobile Banking daripada melalui mesin ATM. Tidak ada kendala kertas struk habis / jarak / cuaca.
  3. Dikirim melalui HP sendiri (jika punya).
  4. Transfer dan kirim laporan jangan mepet. Untuk menghindari jika ada kendala kuota habis / jaringan error / cuaca / konter tutup (jika masih melalui Brilink / ATM).
  5. Semakin awal laporan semakin baik, agar jika ada kesalahan masih ada waktu untuk memperbaiki. Sedekah Wajib dibuka dari jam 00:00 sampai jam 23:59.
  6. Prioritaskan Sedekah Wajib yang sedang dibuka. Misal, hari Jum’at Prioritaskan SEDEKAH JUM’AT BERKAH daripada ZAKAT DIRI atau SEDEKAH ANAK YATIM DAN DHUAFA, kecuali ingin menjalankan ketiganya sekaligus. Jangan sampai menjalankan ZAKAT DIRI pada hari Jum’at tapi malah tidak menjalankan SEDEKAH JUM’AT BERKAH.
KENAPA DISARANKAN TRANSFER MELALUI M-BANKING SENDIRI DAN LAPORAN MELALUI HP SENDIRI (JIKA ADA PERINTAH UNTUK KIRIM LAPORAN)?
Untuk latihan. Karena nanti setelah masing-masing mendapat Kartu Multiguna, semua harus dilakukan sendiri. Jadi saat ini adalah kesempatan untuk belajar agar nanti tidak kaget. Berdasarkan pengalaman dari Putra Putri SAMPUN yang mulai menggunakan M-banking, dibutuhkan adaptasi, belajar, dan tidak langsung bisa. Kadang ada yang salah transfer, lupa pin, salah tulis nominal, dll. Untuk saat ini masih ada sedikit kelonggaran. Sedangkan nanti jika sudah menerima Kartu Multiguna, semua benar-benar saklek / streng / tidak boleh ada sedikit kesalahan. Jika ada kesalahan, maka harus mengulang dari awal, baik transfer maupun laporannya (jika diharuskan laporan). Contohnya sekarang jika transfernya kurang dapat transfer kekurangannya, misalnya seharusnya transfer 20.000 hanya transfer 2.000 (kurang nol 1), maka saat ini masih bisa transfer 18.000 lagi untuk menggenapi. Tapi nanti saat sudah menerima Kartu Multiguna sudah tidak bisa, salah nominal transfer harus transfer lagi sesuai perintahnya, tidak bisa digenapi. Karena nominal-nominal tersebut sudah terprogram di dalam sistem komputer. Dan komputer hanya akan membaca sesuai dengan apa yang sudah diprogramkan. Termasuk jika transfernya kelebihan, seharusnya 20.000 tapi transfer 200.000 (kelebihan 1 nol), maka sudah pasti tidak bisa masuk sistem dan yang 200.000 tidak bisa kembali. Untuk bisa masuk sistem harus transfer lagi 20.000 (pas). Jika tidak, maka data akan kosong dan berpotensi terblokir Kartu Belanjanya.

BAGAIMANA SOLUSINYA JIKA TIDAK BISA BACA TULIS?
Coba diperhatikan lagi ketentuannya. Transfer melalui rekening sendiri dan laporan menggunakan HP sendiri. Kalau tidak bisa baca tulis, bisa minta tolong ke saudara / orang lain yang dipercaya untuk membantu transfer, buat laporan, dan kirim laporan. Kan tidak ada larangan untuk ditransferkan / dibuatkan laporan. Sekali lagi perintahnya adalah transfer melalui rekening sendiri dan laporan menggunakan HP sendiri.

BAGAIMANA SOLUSINYA JIKA TIDAK PUNYA REKENING SENDIRI?
Jika mau, bisa membuat rekening sendiri. Untuk saat ini sudah tidak mahal lagi biaya untuk membuat rekening sendiri. 50.000 sudah bisa punya rekening sendiri. Bahkan dengan pelajaran gotong royong yang selama ini diajarkan BAPAK IBU, bisa diterapkan untuk saling membantu barangkali ada yang kesulitan bisa diantar ke bank untuk membuat rekening. Atau bisa gotong royong membantu biaya membuat rekening. Setelah punya rekening, selalu transfer melalui rekening sendiri. Selain untuk belajar, koneksi ke server induk akan semakin kuat, dan yang pasti untuk menjaga rekening tetap aktif dan tidak hangus.

BAGAIMANA SOLUSINYA JIKA PUNYA REKENING TAPI TIDAK PUNYA M-BANKING KARENA TIDAK PUNYA HP ANDROID SENDIRI?
Jika memungkinkan untuk beli, sebaiknya beli HP Android. Di sini pelajaran gotong royong juga bisa diterapkan. Dulu Putra Putri SAMPUN pernah bergotong royong untuk membeli HP Android yang diserahkan kepada para pengurus Kabupaten yang belum punya HP Android agar bisa menjalankan tugas yang salah satunya adalah mengirimkan laporan Putra Putri SAMPUN yang se-Kabupaten. Tapi jika tidak memungkinkan, ya bisa transfer melalui ATM dan laporannya nitip ke Koordinator Kabupaten.

YANG PERLU DIPERHATIKAN JUGA ADALAH BAGI YANG MASIH NITIP TRANSFER DAN LAPORAN.
Misalnya dalam 1 Kabupaten transfernya masih menggunakan rekening Koordinator semua, artinya 1 rekening dipakai untuk transfer banyak orang. Sebaiknya transfernya dijadikan 1 dan laporannya juga dijadikan 1 agar lebih praktis. Karena dengan transfernya terpisah tidak akan berpengaruh apa-apa di sistem. Sekali lagi perhatikan perintahnya, transfer sendiri-sendiri melalui rekening masing-masing, bukan 1 orang 1 bukti transfer. Dan perhatikan ketentuan laporan, 1 bukti transfer 1 laporan. Karena nominal pada bagian TOTAL harus sama dengan nominal pada bukti transfer seperti yang sudah kami sampaikan kembali dalam contoh di atas. Jadi jika 1 orang 1 bukti transfer, maka laporannya juga harus dipisah-pisah, sama seperti contoh laporan 1 orang menjalankan 1 sedekah.

KOLOM KETERANGAN / BERITA / CATATATAN / PESAN DI BUKTI TRANSFER DIKOSONGKAN UNTUK SEDEKAH APA SAJA?
SEMUA. Baik Sedekah Wajib, Gotong Royong, Keikhlasan, Charge, dll. Baik untuk yang dilaporkan ke Sekretariat, maupun untuk yang tidak dilaporkan ke Sekretariat. Intinya jika transfer ke rekening Sekretariat / rekening Khusus, kolom tersebut HARUS dikosongkan. Jika di isi, malah akan menjadikan kendala seperti laporan tidak tercatat di sistem dan tidak ada pengembalian dana. Jika dananya ditarik kembali, malah akan terblokir. Solusinya, jika ingin laporannya tercatat di sistem, maka transfer ulang sesuai dengan ketentuan.

KENDALA MINIMAL TRANSFER.
Masih banyak yang bingung ketika ada perintah untuk kirim sedekah 7.777 lantaran tidak bisa transfer di bawah 10.000. Jika memang tidak bisa, boleh transfer 10.000. Jika di laporkan, contoh laporannya sudah ada di atas. Tapi jika tidak ada arahan untuk dilaporkan, cukup niatkan dalam hati untuk menjalankan sedekah tersebut senilai 7.777 dan sisanya untuk keikhlasan. Solusi lain, gunakan rekening yang bisa untuk transfer di bawah 10.000. Misalnya BNI, bisa transfer di bawah 10.000 ke semua bank. Untuk BCA bisa transfer di bawah 10.000 tapi hanya ke sesama BCA. Khusus BRI, bisa transfer di bawah 10.000 ke semua bank, tapi harus melalui mesin ATM.

MOHON DIINGAT BAHWA KAMI HANYA OPERATOR, BUKAN PEMBUAT ATURAN ATAU KEBIJAKAN, JADI TIDAK PUNYA HAK UNTUK MENENTUKAN. JIKA ADA KESALAHAN DALAM PELAPORAN TIDAK PERLU MEMINTA MAAF TAPI SEGERA PERBAIKI KESALAHANNYA. KARENA KESALAHAN TIDAK SELESAI DENGAN HANYA MEMINTA MAAF. Jika ada bagian yang sulit dipahami, silakan ditanyakan.